Senin, 09 April 2012

SMOXIDAN


Ketergantungan para petani akan pestisida sintetis dapat dikurangi dengan adanya penggunaan Smoxidan. Smoxidan dapat dimanfaatkan sebagai pestisida pendamping bagi pupuk organik maupun anorganik. Selain itu, Smoxidan yg dimanfaatkan dalam industri pertanian juga mampu berfungsi sebagai katalis yang mampu memperbaiki lahan secara lebih cepat dan memacu proses penyerapan unsur hara tanah oleh tanaman.

Green Immuno


Indonesia adalah negara yang memiliki luas perkebunan kelapa nomor satu di dunia, yaitu sebesar 3,712 juta hektar (31,4% luas kebun kelapa dunia) dengan produksi kelapa kurang lebih 12,915 milyar butir (24,4% produksi dunia). Bobot tempurung kelapa mencapai 12% dari bobot buat kelapa. Dengan berat sebutir kelapa rata-rata 1,5 kg, maka potensi tempurung kelapa Indonesia mencapai 2324,7 juta ton/tahun (Ditjenbun, 2007).
Selama ini, tempurung kelapa dimanfaatkan untuk beberapa jenis kerajinan dan banyak digubakan dalam industri arang tempurung kelapa (ATK). Industri arang tempurung kelapa saat ini berkembang pesat. Misalnya saja, Propinsi lampung mampu mengekspor ATK ke beberaqpa negara seperti Jepang, Korea dan China. Berdasarkan data (BPS tahun 2009, nilai ekspor yang dicapai adalah sebesar 326.140 dolar AS dengan berat batok kelapa 1.195 ton. Namun industri ATK ini, memiliki kelemahan dalam keramahan terhadap lingkungan hubungannya dengan pemanasan global. Industri ATK menghasilkan limbah berupa emisi gas CO2 dengan jumlah yang sangat besar dari hasil pembakaran. Maka dibutuhkan teknologi khusus dalam upaya tetap mempertahankan industri ATK tetapi ramah lingkungan.
Green immuno menjadi jawaban dari permasalahan ini. Dengan menggunakan teknologi pirolisis yang kami kembangkan sendiri, mampu mempertahankan perkembangan industri ATK namum memanfaatkan limbah dari hasil pembakaran tempurung kelapa, yaitu liquid smoke. Liquid smoke ini menjadi produk utama green immuno yang diolah dan diversifikasi menjadi beberapa produk siap pakai. Melalui beberapa penelitian, green immuno mampu mengubah liquid smoke menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi, yaitu Bioprotek dan Smoxidan.


Kamis, 16 Februari 2012

Kombinasi Teknologi Harvest Rainwater dan Drip Irigation Untuk Meingkatkan Produktifitas Hasil Pertanian dengan Efisiensi Penggunaan Air

Irigasi dalam pertanian mempunyai arti penting dalam meningkatkan produksi pertanian, dengan pengelolahan irigasi yang baik selain mendapatkan keuntungan yang tinggi dan hasil produksi yang tinggi juga dapat menstabilkan keadaan air suatu wilayah sehingga ketersediaan air dapat terus ada.Konsumsi air di seluruh dunia sedang mengalami peningkatan pada ganda tingkat populasi, jumlah air tawar hanya sekitar 2.5 persen sumber daya air dunia. Curah hujan mengisi sebagian besar air yang kita gunakan, diramalkan pada 2025, delapan belas negara-negara akan menggunakan lebih air dibanding ketersediaan air (Kredit Suisse, 2007; Clark, 2007). Perubahan Iklim terjadi tiap-tiap tahun, sering, dan di (dalam) daerah berbeda dunia.
Di Indonesia konsumsi air masih cenderung belum merata, di suatu tempat mengalami krisis air tetapi di lain tempat malah berlebih dan akhirnya menyebabkan banjir. Dewasa ini mekanisasi irigasi harus diterapkan secara tepat, Mengingat bahwa Indonesia mempunyai curah hujan yang tinggi maka perlu adanya pemanenan air hujan yang nantinya bisa bermanfaat untuk irigasi dan meminimalisir adanya banjir, penerapan irigasi tetes dirasakan juga perlu untuk efisiensi/ penghematan air.
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui sistem penerpan drip irigation, mengetahui sistem penerapan teknologi rainwater. dan Menciptakan suatu inovasi teknologi irigasi tetes dengan kombinasi teknologi rainwater untuk meingkatkan produktifitas hasil pertanian dengan efisiensi penggunaan air.
Teknologi Harvest Rainwater untuk irigasi tetes
Teknologi memanen air hujan ini merupakan teknologi pemanfaatkan iar hujan yang kemudian disimpan dalam tangki/ tandon selanjutnya melalui pompa akan disalurkan untuk keperluan irigasi pada suatu lahan pertanian. Air hujan masuk kedalam pipa penyambung dan kemudian dari pipa dialirkan menuju tandon penyimpanan, setelah itu dalam tandon terdapat suatu filter dan perekduksi kadar pH dengan ini air hujan yang masuk dalam tandon akan mengalami proses distilasi dan kemudian air akan bersih dan siap digunakan dalam lahan pertanian.