Kamis, 26 Mei 2011

Patogen Penyakit Tanaman

Patogen adalah mikroorganisme infeksious yang membuat luka atau membunuh inangnya. Beberapa pathogen menyebabkan penyakit pada tanaman dan hewan, akan tetapi banyak juga mikroorganisme yang berguna : mendegradasi racun, memproduksis nutrient bagi tanaman, beberapa pathogen berguna untuk mengendalikana gulma, antagonis terhadap pathogen penyakit tumbuhan dan ada juga mikroorganisme yang menyebabkan penyakit pada serangga atau arthropoda lainnya. Patogen serangga memasuki tubuh serangga melalui dua jalan : 1) ketika inang menelan individual pathogen selama proses makan (dikenal sebagai passive entry), dan 2) Ketika pathogen masuk melalui bukaan-bukaan alami atau penetrasi langsung ke kurikula serangga (disebut active entry). Perpindahan (transmission) penyakit serangga dapat terjadi dari serangga yang sakit ke serangga yang sehat (horizontal transmission), dan bias juga perpindahan penyakit terjadi dari serangga ke progeny/offspringnya yang sering dikenal sebagai vertical transmission.
Seperti mikroorganisme infeksious lainnya, pathogen serangga mempunyai perilaku spesifik di udara, air, dan yang lain. Spora bakteri, protozoa dan mikrosporidia selalu secara cepat berada di bawah pada suspensi air. Akan tetapi spora cendawan yang sangat kecil dan ringan akan terbawa angin. Nematoda aktif mencari inang. Karakeristik spesifik dari stadia infektif patogen sangat dipengaruhi bagaimana patogen itu kontak dan menginfeksi inangnya.
Mikroorganisme patogen sangat rentan terhadap faktor lingkungan. Sedikit sekali dari patogen yang bisa survive dalam beberapa jam pada sinar matahari langsung, dan UV. Beberapa juga sangat rentan pada kondisi kering, temperatur tinggi, freezing dan beberapa kemikal lainnya. Kemampuan stadia infektif patogen untuk survive di luar inangnya adalah faktor utama dalam pengembangan mikrobial insektisida. Bioinsektisida adalah esensial karena tidak toksik bagi manusia dan vertebarta lainnya. Umumnya bioinsektisida ini menyerang pada hama tertentu dan jarang yang berdampak buruk pada serangga berguna. Bioinsektisida juga cepat mengalami penurunan aktivitas di lapang (uv, desikasi), dan tidak persisten. Kenyataan ini membuat bioinsektisida itu perlu diaplikasikan berkali-kali (inundasi) untuk memberi efek pengendalaikan yang berarti bagi hama.
Semua patogen serangga mempunyai spesifik sebaran inang yang mana mereka bisa survive dan bereproduksi. Beberapa patogen dapat mempunyai inang yang sangat spesifik dan ada juga mempunyai sebaran inang yang luas. Sebaran inang ini penting dalam introduksi patogen tertentu ke habitat baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar